EGO

langkahnya gontai, wajahnya kusam, semua orang yang melihatnya pasti tahu kalau dia sedang Lelah. Namun tidak ada yang peduli, mereka hanya memperhatikan sekilas, lalu pergi. Hanya sebatas itu. Lalu dia duduk diantara kerumunan orang itu. Berusaha terlihat membaur walau tetap merasa kesepian.
Seorang lagi melewatinya, berjalan dengan langkah cepat. Dia sedang terburu-buru. Berbicara dengan orang disebelahnya seperti orang penting yang sedang dikejar deadline. Lalu dia hilang dibawa oleh langkah cepat kakinya.
Dia menoleh ketika tahu dia sudah pergi, dan yang satunya melambatkan langkahnya ketika ia telah melewatinya. Disanalah letak kesepian itu. Ditahan oleh rasa Ego yang besar. Mereka tahu tidak akan pernah bertemu kalau seperti itu caranya, namun mereka tidak ingin ada yang tahu kalau mereka sebenarnya peduli. Tidak satupun keuali diri mereka sendiri.
Ada yang memperhatikan dari jauh, ada yang tidak pernah mau melihatnya. Ada yang terlihat sibuk dengan wanita lain, ada yang terlihat tidak peduli dengan handphonenya. Ada yang tetap duduk, dan ada yang melangkah pergi. Tapi saling merindukan.
Penyiksaan tidak berakhir di perpisahan, mereka terus ada selama mereka bersama namun saling mengabaikan.
Aku tidak pernah siap melihat wajahnya lagi. Ada dendam tak terbalaskan, ada luka yang tak bisa dia sembuhkan, ada hal yang tidak termaafkan didalam dirinya. Dia adalah trauma yang sedang di terapi.

Aku tidak peduli bagaimana cerita versi dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Pemakaian Skincare Wardah Lightening Series

“JANGAN DIBACA !! KALAU KAU TAK MAU JATUH CINTA PADAKU”

Review My Daily Hair treatment